Bakso Boedjangan

Ini sungguh fenomenal dan bisnis yang berani banget. Kenapa? Coba bayangkan dalam setahun belakangan ini, bakso ini sudah buka cabang dimana-mana. Entah itu dengan kepemilikan satu orang atau dibuat sistem franchising. But, salut sama promosi gencar-gencaran dari Bakso Boedjangan ini.

Awal mulanya Bakso Boedjangan ini buka di Jalan Dipati Ukur (DU). Awal baru buka, aku yang penasaran banget kenapa banyak sekali iklan di twitter dan instagram tentang bakso ini, akhirnya penasaran. Terutama karena yang diiklankan adalah bakso isi keju. Secaraaaaa, aku pecinta keju banget. Akhirnya tambah penasaran deh.

Pas kita dateng ke DU, buset antriannya.... panjangggg... masuk ke waiting list. Padahal bukan jam-jam sibuk loh mampir makan kesini. Mungkin karena dekat dengan kampus ya, jadi everytime pasti rame banget. 

Karena saking riwehnya dan terlihat pelayannya kewalahan menangani pelanggan. Akhirnya kita gak bisa nanya-nanya banyak mengenai menunya. Jadi bermodalkan sekedar baca dari buku menu, mana yang rekomen mana yang enggak (lihat gambar kepala koki di menu hehe). Alhasil, mesanlah Bakso isi keju dan Bakso pedas isi rawit. Sebenarnya masih rada bingung sih, yang spesial apa. Dari baksonya, lebih kebanyakan tepung ketimbang dagingnya. Dari kuahnya, lebih enakan kuahnya Baso Malang Enggal. Hmmm... Gimana menurut kalian?

Bakso Isi Keju
IDR 19.5 K 
 
 Bakso Isi Rawit {yang gak pedes sama sekali :(  }
IDR 18K

Overall. Selama ini iklan Bakso Boedjangan lagi gencar di semua media sosial, maka Bakso ini akan laris. Karena pasti banyak word of mouth, banyak ajakan teman yang bilang "ke bakso boedjangan aja yuk.. penasaran, kan lagi hits".
After all,  aku lebih milih makan di Baso Malang Enggal/ Baso Mandeep/Baso Soun Lodaya.
 
 

Monday, December 14, 2015 by Annisa Kusuma
Categories: | Leave a comment

Leave a Reply

Followers