It's been such a long time not posting something here and suddenly I missed wrote everything. Yap, mood nulis lagi muncul dan entah kenapa beberapa hari terakhir ini kangen ama kota satu ini, Solo. Kota kelahiran, sejuta kuliner, pemandangan epic, warganya yang ramah dan sopan, dan masih kental akan adat jawa-nya. Ah, I missed all of the things here. Rasanya selalu nyaman aja kalo mudik ke kota ini :)

Jadi, ceritanya kerinduan akan kota ini dimulai pasca lebaran tahun ini. Oia lupa, HAPPY EID MUBARAK 1434 H to all moslem around the world, keep a holy heart and Minal Aidin Walfaizin y'all. Okey, back to topic, Yap, selepas lebaran balik kekota asal, Bandung, tetiba kangen banget sama suasana di rumah embah tepatnya, yah, meskipun sejak 2 tahun ini kalo lebaran gak bisa sungkem lagi ke embah. Mungkin embah uti udah tenang di alam sana. Suasana rumah embah di solo itu asri banget. Bikin suasana hati nyaman, walaupun sepi sekalipun, berasa tenang ajah. Kalo di Solo juga gak pernah nemuin yang namanya macet. Mau kemana-mana jadi berasa deket, dan terlebih lagi, Solo itu kotanya rapi, bersih, dan teratur lalu lintasnya.

Point plusnya yang bikin ekstra betah buat mudik ke kota ini adalah, makanannya. Ah, such a heaven. Sosis solo, timlo, selat, sego liwet, garang asem, es dawet, cabuk rambak, pecel ndeso, daaaaaaaaann masih bejibun lagi kekayaan kulinernya. Ditambah, orang disini ramah-ramah dan rasa kekeluargaan masih ada. Jadi ceritanya, waktu itu pernah magang di suatu perusahaan bumn di Solo, nah aku tinggal di tempatnya mbah. Yah misalkan kesepian, tinggal langkahkan kaki kiri atau ke kanan, atau ke depan, atau bahkan ke belakang, bisa ngobrol ama tetangga. Asik ajah ngilangin bosen dan terlebih menjalin hubungan sosial lebih bermakna dan bagus daripada menjalin hubungan maya.

All to all, I already put Solo in my deepest heart. And I hope in future, Solo will be developed in building but keep it traditional things exist and the people there are the same. 
I'm very blessed to come to Solo every year :)